Sejarah David, Emil, Pepeng, Jarwo, Chandra dan Naif

Lima orang itu mungkin yang kenal nggak begitu banyak. Kira-kira 5 Juta saja orang Indonesia yang mengenalnya satu persatu. Sedangkan Sekitar 50 Juta penduduk Indonesia lainnya mungkin lebih mengenal mereka dengan nama Naif Band.


Yup.. Hanya penggemar yang tahu personel lengkap Naif. Band yang didirikan saat saya masih kelas 3 SMP. Tepatnya 22 Oktober Tahun 1995. Selisih satu hari dengan tanggal lahir saya. Dilihat dari tanggal dan bulan, Jadi, setelah saya lahir, besoknya naif lahir dan dua hari sebelum naif, lahirlah Partai Golkar 20 Oktober. Yang terakhir nggak penting hehe.


Pas zaman SMP sampai SMA masa itu, mulai ramai-ramainya musik Punk sekaligus lifestylenya. Hampir semua anak muda zaman itu punya komunitas atau ikut genk. Macam-macam namanya. Ada genk Exodus, ada Alukard, Boy Horror dan sejenisnya. Beberapa tahun kemudian saya tahunya nama nama genk itu ternyata nama grup band metal luar negeri, bukan grup punk hehe.


Nah, kembali ke Naif. Pas tahun 1998 di TV kalau nggak salah SCTV muncul video klip lagu judulnya Mobil Balap. Penyanyinya band Naif. “Band apa ini kok nyanyi mobil balap, aneh tapi lucu,” guman saya dalam hati. Besoknya diputar lagi, setiap hari di setiap acara musik Saluran TV. Sampai saya hafal. Saya tertarik karena kebetulan tahun 1997 saat awal masuk SMA saya sudah punya grup band. Garapannya lagu Dewa19 dan Mr Big. Wajar selalu update band band baru kala itu, termasuk mengamati Naif.


baca juga : Retropolis : Jadul Masa Kini


Setelah itu, tahun 2000, Naif muncul lagi dengan lagu judulnya Possesif. Video klipnya pakai model Banci. Jelas Memikat lagi, dan mencuri perhatian. “Band ini lucu, musiknya enak dan edan banget,” batin saya.


Sejak itu, Naif rajin main di Surabaya. Kalau nggak salah di Pensi SMA N 5 Surabaya. Saya datang, nonton bareng teman-teman SMA dan genk di Margorejo Surabaya (rumah saya). Habis nonton live nya di pensi itu, makin terpikat. Perform David kocak banget dan lagu lagu retronya jadi hidup. Membuatku beli kaset dan hafalin satu persatu lagu dari album Naif dan Jangan Terlalu Naif. Ditambah lagi kostum para personelnya. Celana Cutbray, kemeja motif bunga-bunga, kacamata hitam lebar. Khas anak muda tahun 70s atau Flower Generation. Cukup menginspirasi saya dan kawan kawan.



Gayung bersambut. Tahun 2001 saya, Koko, Argo, Tuek (Rutfie), Pandu, Dewi dan Agung  mendirikan Komunitas Penggemar Musik Retro. Namanya Retropolis. Gara-gara Naif? Jelas bukan. Kita bikin Retropolis gara-gara kesukaan musik kita berkiblat di musik retro. Anggota Retropolis Ada yang suka Koes Plus (Koko). ada yang suka Queen, Led Zeppelin (argo). ada yang suka Slank Beatles / John Lennon (saya). ada yang suka Naif (Tuek dan Agung). ada yang suka Dewa19 Oasis (Alm Pandu) dan ada yang suka cowo (dewi aka pacarnya Agung) hehe. 


Tak lama kemudian booming lah komunitas Retropolis ini. Karena selalu hadir di setiap acara live musik dimanapun. Saban hari Selasa dan Sabtu selalu nongkrong di McD Basra yang baru jadi dan masih sepi itu. 

Ratusan anggota Retropolis itu selalu hadir di Acara pensi sampai konser besar zaman itu. seperti Fanta Fun Fair dan Soundrenaline jilid 1 dan 2. Tak cuma nonton konser, kami dandan dan berpakaian bagaikan pemuda 70s. Penonton lain yang merasa satu aliran automatis merapat, gabung dan bikin KTA. 


Baca Juga : OH RETROPOLIS SURABAYA


Beberapa yang gabung Retropolis itu adalah penggemar naif yang tergabung di NFC atau Kawan Naif. Mereka pun melebur ke dalam Retropolis dibawah komando saya selaku ketua genk. Peleburan ini sampai juga ke telinga para personel Naif. Karena andil Mas Radit yang awalnya NFC, dan sudah lama kenal baik sama semua personel naif. Akhirnya kami Retropolis pun di daulat menjadi kepanjangan tangan penggemar Naif di Jawa Timur. Hampir semua kawan naif dari seantero Jawa Timur bergabung Retropolis. Band Naif setiap main di Surabaya pasti mampir di base camp kita. Atau sebaliknya kita yang mampir ke hotel tempat Naif Menginap. Sampai akhirnya pada 2005 Naif memakai nama Retropolis sebagai judul album ke tiga mereka. Sempat rame waktu itu, karena tiba tiba naif comot nama retropolis buat sampul judul album mereka. Begitulah singkatnya kedekatan Retropolis dengan Naif.


Tahun berjalan dan berlalu hingga 2021. Hingga Ada kabar Emil dan Pepeng cabut dari Naif 7 Mei 2021. Sebenarnya saya sudah dengar akhir 2020 lalu. Tapi saat saya hubungi Pepeng, ndak ada respon. Sampai akhirnya ada media yang mengungkap perpecahan ini. 


Bagi penggemar seperti kami tentu tidak masalah band Naif mau lanjut apa bubar. Karena zaman terus berganti dan saya terakhir beli album naif tahun 2005. Setelah itu saya nggak lagi hafal lagu naif di album berikutnya. Kenapa? Karena naif sudah berjalan di tempat yang benar, tidak lagi melihat masa lalu (oldies), tapi sudah mengikuti industri musik terbaru. 


Bagi saya, Naif hanya sampai 2005. Setelah itu, kami sudah anggap naif tiada. I Love U Naif, we miss Naif formasi pertama yang idealis, vintage, musiknya asik dan membuat kami suka. Suka banget.


Riko Abdiono - Musisi Lokal

Surabaya 9 Mei 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Kerja http://www.online-home-jobs.com

​Peluang Pasangan Ganjar - Khofifah di Pilpres 2024, Kemarin Pemilihnya Tembus 20 Juta

Februari