Jalan Tol Waru-Porong Gratis
-----Minggu 25 April 2010
Tak Cuma pemukiman dan sawah ladang milik penduduk Kecamatan Porong, Sidoarjo yang jadi korban keganasan Lumpur Panas milik PT Lapindo Brantas Ltd. Tapi juga sarana infrastruktur jalan dan sejenisnya.
Baru-baru ini, jalan raya Porong sebagai akses satu-satunya antara Jawa Timur bagian utara atau pusat bisnis di Surabaya menuju daerah Jawa Timur bagian selatan serta timur macet total. Jangankan mobil pribadi, sepeda motor saja tak mampu menembus dengan lancar jalan di pintu keluar tol Porong itu.
Hari demi hari kondisi semakin mengerikan. Setelah tanah di wilayah tersebut ambles hingga 60 sentimeter, tadi malam kondisinya juga semakin parah. Banjir tergenang di jalan utama Porong setinggi 75 cm atau setinggi ukuran paha orang dewasa. Hari ini seperti apa, besok bagaimana, lusa bakal jadi apa, belum ada yang bisa melakukan prediksi. Pastinya semakin hancur.
Kemana pemerintah kita? Baik itu Pemkab Sidoarjo, Pemprov Jatim maupun Presiden RI, sampai sekarang masih sibuk rapat. Satu persatu tim ahli dan pihak-pihak terkait, diundang rapat. Membahas kelanjutan jalan Porong.
Pemerintah yang sibuk rapat ini tidak sebanding dengan keresahan warga yang setiap hari melintas di jalan itu. Tanpa kepastian, bahaya yang sewaktu waktu terjadi tidak dipikir serius. Masyarakat tentu mempercayakan nasib mereka ke pemerintah.
Namun bicara tentang jalan raya Porong, sejak awal musibah semburan Lumpur Mei 2006 lalu, sudah dibicarakan jalan alternatif. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah mengatakan hal itu. Tapi sayang, penjelasannya tidak detail. Akibatnya, sekarang semua unsur pemerintah sibuk rapat mematangkan perubahan jalan alternatif itu. Karena sudah pasti, jalan Porong ini sudah tidak layak dan bakal menjadi kenangan atau cerita sejarah untuk anak cucu kita.
Pandangan orang awam, jalan yang pantas dilalui sebagai alternatif tentunya mengorbankan tol Waru-Porong. Tol tersebut, sudah saatnya dibuka gratis untuk umum. Ujung tol tidak lagi keluar di Porong, tapi dilanjut melewati Kali Porong menuju Pasuruan. Sebenarnya mudah, tapi kok dibuat lama. Toh dana APBN juga melimpah. -riko-
Komentar